BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Memahami
komunikasi ternyata bukanlah perkara sederhana.Banyak pakar komunikasi memahami
dan mendefinisikan komunikasi dari berbagai perspektif.Berbagai pemaknaan
tentang komunikasi hingga saat ini terus berlangsung dan berkembang. Dari
sekian banyak pandangan atau arti komunikasi, yang lebih popular komunikasi
dapat dipahami sebagai proses, peristiwa, transaksi simbolis. Bahkan lebih
kristis lagi komunikasi juga dimaknai sebagai fenomena masyarakat yang tidak
bisa dihindari.
Dalam
berbagai keadaan setiap hari, proses komunikasi adalah hal yang benar – benar
mendasar.Tidak ada kegiatan yang lebih mendasar untuk kehidupan kita secara
pribadi, sosial atau professional kecuali komunikasi.Memang, komunikasi sangat
penting yang sering kali
kita anggap benar begitu saja sebagaimana kita bernafas.
Kesadaran
bahwa komunikasi merupaan proses yang mendasar, mau tidak mau, menyiratkan
bahwa hal itu mudah dipahami atau dikendalikan. Sebaliknya, komunikasi itu
sangat komplek dan memiliki banyak bentuk. Banyak contohnya dalam kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat, professional, teknologi, nasional , maupun
internasional.
“Tatkala seorang
memikirkan tujuan dari usaha memperbaiki pemahaman antarbudaya dan internasional,
mengatasi tingkat perceraian yang tingggi, atau mengurangi rokok dan
penyalahgunaan zat berbahaya dikalangan
remaja, saat itulah
komunikasi itu menjadi sesuatu yang menantang”(Ruben, 2013:4).
Pemahaman
komunikasi dan ketrampilan yang diperlukan untuk menjadi lebih berhasil dalam
situasi yang kompleks yang kita hadapi sebagai manusia bukan hanya masalah akal
sehat.Kita semua mengahadapi masalah
tantangan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan hubungan ditempat kerja.Bahkan
ketika kita bersikap hati – hati pada situasi yang kita asumsikan berjalan
lancar, kita hampir selalu menemukan bahwa ada peluang untuk perbaikan.
Karier
dalam segala bidang memerlukan kemampuan seseorang untuk menganalisa situasi
komunikasi, mengembangkan aktivitas komunikasi
yang efektif, bekerja sama secara efektif dengan orang lain dan menerima
serta menyajikan gagasan secara efektif melalui berbagai saluran komunikasi.
Studi
komunikasi merupakan induk dari berbagai macam studi – studi lain, studi
komunikasi pembangunan adalah salah satu contohnya.Ide munculnya komunikasi
pembangunan dalam masyarakat ataupun dalam lingkungan studi ilmu komunikasi
bukanlah sesuatu yang kebetulan,
melainkan melalui serangkaian tahap dan kajian mendalam, baik secara teoritis
maupun praktis.Sebuah konsep komunikasi pembangunan yang baik dan benar sehinggga menciptaka
sebuah sasaran yang benar – benar berkualitas.
“Komunikasi
pembangunan yang humanistik menuntut dialog antara pihak
– pihak yang punya gagasan pembangunan dengan
subjek pembangunan, istilah subjek pembangunan perlu ditekankan untuk
emnggantikan istilah sasaran pembangunan
yang selam ini dikonseptualkan sebagai pihak (rakyat) pasif yang harus menuruti kemauan pemerintah”(Mulyana,
2012:v).
Bedasarkan
falsafahnya, studi komunikasi pembangunan diilhami oleh usaha pembebasan
dan pencerahan pembangunan dalam rangka
meningkatkan harkat, martabat dan menanamkan jiwa kemandirian
masyarakat.Sehingga apapun bentuk dan jenisnya, aktivitas pembangunan
senantiasa mengarah pada pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.
Dalam
komunikasi pembangunan, arti kata pembangunan itu sendiri dapat dimaknai dengan
ungkapan memberikan pengertian kepada sesorang atau sekolompok orang agar dapat
mengerti dan memaknai sehinggga akan terasa mereka memiliki pemikiran yang dapat berkembang lebih baik. Komunikasi
pembangunan tidak serta merta hanya memberikan pengetahuan tentang ekonomi dan
budaya serta kemajuan jaman, akan tetapi juga pengetahuan tentang pengetahuan
sosial.
Memberikan
pengertian atau penyuluhan kepada masyarakat tentang kebencanaan adalah salah satu contoh dari sekian banyak
komunikasi pembangunan. Menurut Undang – Undang
Nomer 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, “bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis”.
Sehingga sebelum bencana terjadi, akan lebih baik apabila
mengetahui apa, bagaimana, mengapa dan dimana bencana itu terjadi. Jadi
masyarakat akan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar